NAMA : SEPTIANA WULANDARI
NIM : 10615025
KELAS : III B
JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER
~DHCP~
Tujuan :
1) Siswa dapat mengetahui cara kerja dari dhcp
2) Siswa dapat mengetahui menkofigurasikan dhcp
3) Siswa dapat memberikan sebuah IP dinamis maupun IP static pada jaringan lokal komputer
Latar belakang :
Di era globalisasi seperti sekarang ini semua orang pasti haus akan sebuah informasi maka dari itu dengan dibantu dengan internet dapat mempermudah semua orang untuk mengakses informasi secara cepat dan sesuai sasaran.
Untuk menggunakan sebuah jaringan yang mudah dan simpel dicetuskanlah DHCP. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamt ip secara otomatis dari server DHCP sehingga ini sangat memudahkan untuk user. Sebaliknya jika sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual .Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Pada prinsipnya Server DHCP akan memberikan IP ke client. Konfigurasi DHCP server memiliki 2 metode yang digunakan, pertama Address Poll yang berarti menyiapkan reantang ip tertentu yang siap dipakai oleh Client DHCP, IP address ini bersifat sementara artinya jika Client Restart atau Shutdown maka ketika nyala lagi akan meminta ip ke server dan mungkin akan mendapatkan ip address yang berbeda dengan sebelumnya. seangkan metode kedua, MAC Address yang berarti menggunakan identitas MAC Address dari Netword Card client DHCP, metode ini akan memberikan ip statis yang sudah di seting di server DHCP, sehingga IP client tidak akan berubah
Dasar Teori :
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasianalamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP merupakan service atau layanan yang memberikan nomor IP secara otomatis kepada klien yang memintanya. Untuk membuat System dengan DHCP harus ada DHCP Server. Komputer client di setting pada tombol “ obtain an address automatically” jadi Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Keuntungannya bagi administrator adalah tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP satu per satu secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. Kalau di mikrotik di setting di IP pool. Silakan set di IP pool, dan tentukan range nya.
Pada saat client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database atau range IP DHCP yang di setting. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Leased waktunya dapat di setting, artinya peminjaman kepada client di batasi waktu berapa, sehari dua hari atau tiga hari. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask, default gateway bisa juga sekalian DNS nya. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.
Fungsi DHCP
Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.
Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.
Cara Kerja
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
· DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linuxmemiliki layanan seperti ini.
· DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atauGNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
1. DHCPDISCOVER : DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER : Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST : Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK : DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP servertersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagaiReservation.
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
NOMOR DHCP OPTION | NAMA DHCP OPTION | APA YANG DIKONFIGURASIKANNYA |
003 | Mengonfigurasikan default gateway dalam konfigurasi alamat IP.Default gateway merujuk kepada alamat router. | |
006 | ||
015 | DNS Domain Name | Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang menjadi “induk” dari DNS Server yang bersangkutan. |
044 | NetBIOS over TCP/IP Name Server | |
046 | NetBIOS over TCP/IP Node Type | |
047 | NetBIOS over TCP/IP Scope | Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama. |
Kelebihan DHCP
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
2. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidal bisa dipakai oleh client yang lain.
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
4. Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
5. Mencegah terjadinya IP conflict.
Kekurangan DHCP
• Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung
Langkah – langkah menginstall DHCP di PC :
Install Server DHCP di Ubuntu
sudo apt-get install dhcp3-server
Peritah tersebut akan menginstall server DHCP di ubuntu, tidak repot kan.
Atau jika kita telah mendownloadnya maka:
· Pertama-tama mencari file dhcp server dan dhcp client melalui command prompt yang telah di download sebelumnya.
Ketik : cd . .
/home$ ls
/home$ cd lab1
ls
cd download
Downloads$ ls
· Kemudian setelah ditemukan seperti pada contoh gambar dibawah ini
v Pertama tama install dhcp3-common
lab1@lab1-desktop:~/Downloads$ sudo dpkg -i dhcp3-common_3.1.3-2ubuntu3.3_i386.deb
v Langkah kedua menginstal dhcp3-client
lab1@lab1-desktop:~/Downloads$ sudo dpkg -i dhcp3-client_3.1.3-2ubuntu3.3_i386.deb
v Langkah selanjutnya menginstal dhcp3-server
lab1@lab1-desktop:~/Downloads$ sudo dpkg -i dhcp3-server_3.1.3-2ubuntu3.3_i386.deb
Konfigurasi Server DHCP
Jika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card, anda pilih salah satu Network card yang digunakan untuk menerima permintaan Ip dari client, atau dalam satu LAN. kemudian anda buka file
sudo vi/etc/default/dhcp3-server
cari
INTERFACES=”"
ganti dengan
INTERFACES=”eth0″
simpan dan keluar
*akan tetapi disini saya menggunakan eth1
Cara menkonfigurasi DHCP SERVER :
Contoh :
► File konfigurasi utama DHCP server pada etc/dhcp3/dhcpd.conf
option domain-name "test1.com";
option domain-name-servers 192.0.0.1, 194.2.0.50;
option routers 192.0.0.151;
default-lease-time 3600;
subnet 192.0.0.0 netmask 255.255.255.0 {
arrange 192.0.0.200 192.0.0.254;
}
Contoh hasil dari praktek saya :
Konfigurasi IP Address Statis
host hostname {
hardware ethernet 00:B0:CF:8B:49:37;
fixed-address 192.0.0.19;
}
Contoh hasil dari praktek saya :
lab1@lab1-desktop:~$ if config eth0
> /home/ftp/tool$ etc/dhcp3/dhcpd.conf^C
lab1@lab1-desktop:~$ ifconfig eth0
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:11:95:c7:0b:ad
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:0 (0.0 B) TX bytes:0 (0.0 B)
Interrupt:17
lab1@lab1-desktop:~$ sudo vi /etc/network interfaces
2 files to edit
[1]+ Stopped sudo vi /etc/network interfaces
lab1@lab1-desktop:~$ sudo vi /etc/network interface
2 files to edit
[2]+ Stopped sudo vi /etc/network interface
lab1@lab1-desktop:~$ ifconfig
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:11:95:c7:0b:ad
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:0 (0.0 B) TX bytes:0 (0.0 B)
Interrupt:17
eth1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:e0:4d:39:83:ed
inet addr:192.168.0.126 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::2e0:4dff:fe39:83ed/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:11554 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:508 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:1074919 (1.0 MB) TX bytes:42467 (42.4 KB)
Interrupt:23 Base address:0x2000
lo Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:921 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:921 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:73392 (73.3 KB) TX bytes:73392 (73.3 KB)
lab1@lab1-desktop:~$ ifconfig eth1
eth1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:e0:4d:39:83:ed
inet addr:192.168.0.126 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::2e0:4dff:fe39:83ed/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:11592 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:508 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:1081004 (1.0 MB) TX bytes:42467 (42.4 KB)
Interrupt:23 Base address:0x2000
lab1@lab1-desktop:~$ sudo vi /etc/network interfaces
2 files to edit
[3]+ Stopped sudo vi /etc/network interfaces
lab1@lab1-desktop:~$ sudo nano /etc/network interfaces
lab1@lab1-desktop:~$ sudo nano /etc/networkinterfaces
lab1@lab1-desktop:~$ sudo nano /etc/network/interfaces
lab1@lab1-desktop:~$ sudo /etc/init.d/networking restart
* Reconfiguring network interfaces... Ignoring unknown interface eth1=eth1.
Internet Systems Consortium DHCP Client V3.1.3
Copyright 2004-2009 Internet Systems Consortium.
All rights reserved.
Listening on LPF/eth0/00:11:95:c7:0b:ad
Sending on LPF/eth0/00:11:95:c7:0b:ad
Sending on Socket/fallback
DHCPDISCOVER on eth0 to 255.255.255.255 port 67 interval 5
DHCPDISCOVER on eth0 to 255.255.255.255 port 67 interval 10
DHCPDISCOVER on eth0 to 255.255.255.255 port 67 interval 9
DHCPDISCOVER on eth0 to 255.255.255.255 port 67 interval 16
DHCPDISCOVER on eth0 to 255.255.255.255 port 67 interval 8
DHCPDISCOVER on eth0 to 255.255.255.255 port 67 interval 12
DHCPDISCOVER on eth0 to 255.255.255.255 port 67 interval 1
No DHCPOFFERS received.
No working leases in persistent database - sleeping.
[ OK ]
lab1@lab1-desktop:~$ ifconfig eth0
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:11:95:c7:0b:ad
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:0 (0.0 B) TX bytes:0 (0.0 B)
Interrupt:17
lab1@lab1-desktop:~$ sudo nano /etc/network/interfaces
lab1@lab1-desktop:~$ sudo /etc/init.d/networking restart
* Reconfiguring network interfaces... Ignoring unknown interface eth0=eth0.
Internet Systems Consortium DHCP Client V3.1.3
Copyright 2004-2009 Internet Systems Consortium.
All rights reserved.
For info, please visit https://www.isc.org/software/dhcp/
Listening on LPF/eth1/00:e0:4d:39:83:ed
Sending on LPF/eth1/00:e0:4d:39:83:ed
Sending on Socket/fallback
DHCPDISCOVER on eth1 to 255.255.255.255 port 67 interval 6
DHCPOFFER of 192.168.0.65 from 192.168.0.254
DHCPREQUEST of 192.168.0.65 on eth1 to 255.255.255.255 port 67
DHCPACK of 192.168.0.65 from 192.168.0.254
bound to 192.168.0.65 -- renewal in 266 seconds.
[ OK ]
lab1@lab1-desktop:~$ ifconfig
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:11:95:c7:0b:ad
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:0 (0.0 B) TX bytes:0 (0.0 B)
Interrupt:17
eth1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:e0:4d:39:83:ed
inet addr:192.168.0.65 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::2e0:4dff:fe39:83ed/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:12169 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:535 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:1144825 (1.1 MB) TX bytes:47153 (47.1 KB)
Interrupt:23 Base address:0x2000
eth0:avahi Link encap:Ethernet HWaddr 00:11:95:c7:0b:ad
inet addr:169.254.8.30 Bcast:169.254.255.255 Mask:255.255.0.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
Interrupt:17
lo Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:937 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:937 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:74576 (74.5 KB) TX bytes:74576 (74.5 KB)
lab1@lab1-desktop:~$ ifconfig eth1
eth1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:e0:4d:39:83:ed
inet addr:192.168.0.65 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::2e0:4dff:fe39:83ed/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:12205 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:535 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:1148657 (1.1 MB) TX bytes:47153 (47.1 KB)
Interrupt:23 Base address:0x2000
lab1@lab1-desktop:~$ route
Kernel IP routing table
Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface
192.168.0.0 * 255.255.255.0 U 0 0 0 eth1
link-local * 255.255.0.0 U 0 0 0 eth0
default 192.168.0.254 0.0.0.0 UG 100 0 0 eth1
Cara menkonfigurasi DHCP client
► # # vi /etc/network/interfaces
auto lo eth0
iface lo inet loopback
iface eth0 inet dhcp
► Lakukan restart terhadap konfigurasi jaringan baru
**note : saya menggunakan eth1 jadi eth0 diubah menjadi eth1
Metode Address Pool
Contoh lain :
langkah selanjutnya buka file
sudo vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf
ganti konfigurasi seperti dibawah
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.0.100 192.168.0.200;
option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5;
option domain-name "warnet.my";
option routers 192.168.0.1;
option broadcast-address 192.168.0.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
range 192.168.0.100 192.168.0.200;
option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5;
option domain-name "warnet.my";
option routers 192.168.0.1;
option broadcast-address 192.168.0.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
simpan kemudian keluar.
Konfigurasi diatas berarti Server DHCP menyiapkan IP address antara 192.168.0.100-192.168.0.200, Gateway 192.168.0.1, DNS 202.188.0.133 dan 202.188.0.5
Metode MAC Address
Metode ini memberikan IP statik ke client berdasarkan MAC Addres dari network card client.
Buka file dhcp.conf
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
option domain-name “yourdomainname.com”;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.10 192.168.1.200;
}
host client1{
hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;
fixed-address 192.168.1.20;
}
host client2{
hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;
fixed-address 192.168.1.21;
}
host client3{
hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;
fixed-address 192.168.1.22;
}
host client4{
hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;
fixed-address 192.168.1.23;
}
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
option domain-name “yourdomainname.com”;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.10 192.168.1.200;
}
host client1{
hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;
fixed-address 192.168.1.20;
}
host client2{
hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;
fixed-address 192.168.1.21;
}
host client3{
hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;
fixed-address 192.168.1.22;
}
host client4{
hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;
fixed-address 192.168.1.23;
}
Setelah selesai restart service DHCP.
sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart
sudah selesai deh instalasi server DHCPnya.
ISI YANG TERDAPAT PADA NANO
Contoh hasil dari praktek saya :
Ketik sudo vi/etc/dhcp3/dhcpd.conf
# Sample configuration file for ISC dhcpd for Debian
#
# Attention: If /etc/ltsp/dhcpd.conf exists, that will be used as
# configuration file instead of this file.
#
# $Id: dhcpd.conf,v 1.1.1.1 2002/05/21 00:07:44 peloy Exp $
#
# The ddns-updates-style parameter controls whether or not the server will
# attempt to do a DNS update when a lease is confirmed. We default to the
# behavior of the version 2 packages ('none', since DHCP v2 didn't
# have support for DDNS.)
ddns-update-style none;
# option definitions common to all supported networks...
option domain-name "eitpolnes.net";
option domain-name-servers 192.168.0.254;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
# If this DHCP server is the official DHCP server for the local
# network, the authoritative directive should be uncommented.
#authoritative;
# Use this to send dhcp log messages to a different log file (you also
# have to hack syslog.conf to complete the redirection).
log-facility local7;
# No service will be given on this subnet, but declaring it helps the
# DHCP server to understand the network topology.
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.0.100 192.168.0.150;
}
# This is a very basic subnet declaration.
*NOTE : huruf tebal menandakan harus di ganti sesuai dengan keinginan anda
Fungsi agar starting dhcp menjadi OK
a.gambar 1
b.gambar 2
c.gambar 3
d.gambar 4
e.gambar 5
f.gambar 6
g.gambar 7
h.gambar 8
Konfigurasi Klient DHCP
buka file intervace
sudo vi /etc/network/interfaces
Edit dan sesuaikan dengan ini
auto lo eth0
iface eth0 inet dhcp
iface lo inet loopbacksdsd
iface eth0 inet dhcp
iface lo inet loopbacksdsd
Simpan kemudian keluar.
Kemudian restart networkingnya
sudo /etc/init.d/networking restart
Bagaimana mencari IP Addres DHCP Server
anda harus menjalankan beberapa perintah
sudo dhclient
or
tail -n 15 /var/lib/dhcp3/dhclient.*.leases
REFERENSI :